Sebuah video oknum PNS yang ingin galang dana karena terjerat utang di bank sempat viral di media sosial. Menanggapi video viral PNS bernama Yessi Indola Sari itu, Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten OKU Selatan menyarankan untuk cuti. Kepala BKPSDM Kabupaten OKU Selatan Eva Nirwana, melalui Kasubid pengadaan dan Pemberhentian Pegawai Wahid akan berkoordinasi pada pihak keluarga untuk pemberian cuti untuk keperluan berobat.
"Secara aturan dia harus diberikan cuti sakit untuk berobat, akan tetapi ini harus diurus oleh keluarga kita akan berkoordinasi dengan keluarga karena disarankam berobat ke psikiater terlebih dahulu," ujar Wahid. Pascaviralnya video tersebut, Wahid mengatakan Direktur RSUD Muaradua telah berkoordinasi dengan pihaknya dan inspektorat untuk meminta petunjuk terkait permasalah oknum pegawai tersebut yang dinilai telah layak diberikan izin cuti untuk berobat. "Direktur sudah bersurat ke BKPSDM meminta arahan dan terlanjut tersebut bahkan sudah dibahas oleh inspektorat juga dia harus diberikan cuti oleh inspektorat,"tambah Wahid.
Diberitakan sebelumnya beredar video seorang perempuan pegawai negeri sipil (PNS) yang berdinas di RSUD Muaradua meminta bantuan lewat video yang diunggah di media sosial meminta penggalangan dana karena terlilit hutang pinjaman bank senilai Rp 150 juta. Terkait beredar video di medsos instagram, dikonfirmasi pada Direktur dikonfirmasi pada Direktur Utama RSUD Muaradua dr Erick Lestiano SpPd menmbenarkan bahwa Yessi Indola Sari, S Kep, Ners merupakan pegawai biasa di RSUD Muaradua. "Iya benar dia (Yessi Indola Sari) sebagai pejabat biasa," singkat dr Erick dihubungi Sripoku.com, Minggu (6/9/2020).
Diketahui oknum PNS yang memiliki golongan 3D menggunakan seragam kuning kaki tersebut mengaku tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan hidup sehari hari pasca potongan gaji PNS yang dialaminya karena meminjam uang di Bank. Bahkan dalam video yang tersebar di medsos, wanita yang mengaku masih berstatus lajang dan telah ditinggal ayahnya meninggal karena kecelakaan tunggal serta ibunya yang pensiunan PNS juga memiliki pinjama bank. Bahkan Oknum guru tersebut ikut menyebutkan total uang pinjaman dibank, nomor telepon dan Nomor rekening serta sisa gaji terakhir yang ia terima perbulannya Rp 498.017 yang dikatakannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya.
Saat dikonfirmasi dihubungi via telepon, Yessi Indola Sari membenarkan yang ada pada video tersebut adalah dirinya, ia berasalan pinjaman kebank karena untuk keperluan pindahan rumah dari Muaradua ke Kota Palembang. "Bener itu video saya, yang ngunggah video itu bukan orang lain saya sendiri, saya pinjam ke bank karena untuk pindahan dari Kota Muaradua ke Palembang,"ujarnya. Dirinya mengatakan pasca video viral di media sosial, Yesi mendapat banyak telepon dari nomor tak dikenal yang menawarkan bantuan, namun dengan imbalan yang tak layak untuk didengar.