Montecristo, band rock progresif Indonesia, itu lama tak kedengaran kabarnya. Terakhir, mereka merilis album kedua bertajuk "A Deep Sleep" pada 2016 silam. Rustam Effendy,gitaris Montecristo, rupanya sibuk dengan urusan bisnis. Apalagi saat ini sedangpandemi.
Karenanya, butuhtenaga dan pikiran ekstra agar usaha yang digelutinya tetap bertahandi masa sulit seperti sekarang. Setidaknya,kegiatan Rustam Effendy jadi gambaran personel lainnya. Sebab, beberapa di antara mereka adalah pengusaha. ItulahkenapaMontecristo dijuluki sebagai band 'berdasi'.
Belum lama ini, Rustam Effendy meluangkan waktunya berbincang di ruang kerjanya yang super nyaman, di kawasan Jatibening, Bekasi. Lewat bendera PT Indoaustra Utama, Rustam mengendalikan bisnisnya di bidang electrical engineering. "Saat ini saya memang fokus mengurus bisnis. Banyak orang yang bergantung di perusahaan ini. Makanya enggak bisa dihadapi dengan sekilas. Harus dihitung setiap hari. Bagaimana caranya bisa bernapas lebih panjang. Kepastian berapa lama lagi survive, pandemi Covid 19 ini dampaknya gila gilaan," kataRustam.
Sejak awal pandemi Rustam masih aktif ke kantor. Ia bertemu dengan karyawan dan kolega. "Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Rustam. Menurutnya masa pandemi perlu disiasati dengan elok, jangan pesimis.
“Di kantor ini misalnya, tetap ada weekly internal meeting. Dan senantiasa ada progres kerja yang updated,” terangnya. BagiRustam, pertemuan macam itu penting untuk injeksi motivasi padajajaran staff dan karyawannya. Kesibukan itulah yang membuat aktivitas bermusiknyauntuk sementara dipinggirkan.
“Ada produksi singel Montecristo yang tertunda karena pandemi. Bahkan latihan mingguan pun, kami tiadakan,” ujar Rustam. Stress? Tentu, tapi menurutnya wajib dijalani dengan riang gembira.Makanya, di sela kesibukan ia masih aktif olahraga. Golf misalnya. “Yang dekat rumah saja. Biasanya di Halim atau Pondok Indah. Sesekali ke Rancamaya,” ujar Rustam.
Sebagai pengusaha, Rustan berusaha sekuat tenaga untuk tetap mempertahankan karyawannya tetap bekerja dan menerima gaji sebagaimana mestinya. “Pada situasi normal, kita pemilik perusahaan adalah orang yang banyak diuntungkan. Jadi pada saat pandemi, engga ada salahnya giliran kita mensupport mereka. Hidup itu memang wajib berbagi,” ujar Rustam.