Musisi I Gede Ari Astina aliasJerinx SID memilih untuk walk out dari persidangan. Tak hanya sendiri, drummer band Superman Is Dead itu keluar bersama penasihat hukumnya pada persidangan yang diselenggarakan hari Kamis (10/9/2020). Menurut Jerinx, dia merasa ada potensi gangguan dalam proses persidangan di era teknologi yang canggih seperti sekarang.
Gangguan itu bisa berupamanipulasi layar dan lai sebagainya sebagainya. Karena itu, menurutnya proses persidangan tidak akan bisa berjalan dengan adil. "Manipulasi itu bisa terjadi, ketika saya live Instagram saja, sinyal saya sering di hack."
Jerinx SID jugamengaku audio yang digunakan saat persidangan tidak jelas serta putus putus. "Sayandakdengar apa, putus putus." "Saya merasa sedang tidak berbicara dengan manusia, saya sedang berbicara dengan layar monitor," kata Jerinx.
Sebelumnya, Jerinx sempat menuliskan surat untuk istrinya. Surat tersebut diunggah Nora Alexandra di akun Instagram miliknya. Dalam postingannya tersebut, Noramengunggah foto berisi sepucuk surat dari sang suami.
Berdasarkan postingan tersebut, Jerinx menulisnyapada 7 September 2020 dari dalam Rutan Polda Bali. "Terima kasih ketersesatan, tanpamu kita tak akan pernah ada." "Dipertemukan kala usia kita terpantul terbalik satu sama lain dalam refleksi sebuah cermin."
"Kananku menjadi kirimu, demikian pula sebaliknya," tulis Jerinx dikutip dari akun Instagram @ncdpapl, Selasa (8/9/2020). Meski sesekali terhalang hambatan, Jerinx SID dan Nora tetap melangkah maju. "'Pasangan kita adalah cerminan kita' dan itulah yang kini terjadi sembari ku harap ini semua akan abadi."
"Kita tercipta oleh gelap dan gemerlap. Terjebak di ruang antara, dan dibekali kompas yang yang sudah kehilangan jarumnya," tulis Jerinx. Pria bernama asli I Gede Ari Astina itu juga membahas soal jodoh yang direstui semesta sehingga mereka bisa bersama. Seperti diketahui, pasangan ini memiliki perbedaan usia cukup jauh.
Saat bertemu, Jerinx berusia 42 tahun dan Nora masih 24 tahun. Jerinx juga mengungkapkan ia merasa jalan kembali ke rumah semakin terang dan jelas adanya. "Terima kasih ketersesatan, atas nama gelap dan gemerlap kini kami sudah hampir tiba di gerbang bahagia."
"Sampai jumpa di rumah sayangku. Dari suamimu…," tutup Jerinx mengakhiri suratnya. Sebelumnya, Jerinx SID juga pernah menulis di dalam penjara. Surat tersebut dibacakan oleh sang istri, Nora Alexandra, pada Kamis (27/8/2020).
Seperti yang diberitakan, Jerinx SID saat ini masih ditahan atas kasus ujaran kebencian. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka, buntut dari laporan IDI Bali. Ada sejumlah hal yang disampaikan oleh Jerinx SID lewat surat tersebut.
Pemilik asli I Gede Ari Astina ini juga memberikan pesan. Dalam surat tersebut, ia bahkan mengajukan permintaan pada IDI atau Kementerian Kesehatan. Ia meminta IDI atau Kementerian Kesehatan melakukan penelitian terhadap dirinya.
Hal itu terkait hasil swab test Jerinx dinyatakan negatif meski ia mengaku melakukan kontak dengan ratusan orang. Di surat yang ditulisnya, Jerinx juga mengungkap alasan mengapa ia mengajukan penangguhan penahanan meski akhirnya ditolak oleh polisi. Berikut ini isisuratyang ditulis Jerix sebagaimana ditulis ulang darisuratyang diposting Nora:
1. Tanggal 13 Agustus 2020 polisi melakukan swab test kepada saya di Rutan Polda Bali dan disaksikan seluruh tahanan dan petugas jaga. Hasil tes swab saya NEGATIF ( ). Yang mana artinya sejak sebelum saya ditahan saya tidak membahayakan nyawa siapapun. Penting di catat sejak 4 Juni 2020, setiap hari saya kontak langsung dengan ratusan bahkan ribuan orang, minum 1 gelas ramai2, terkait kegiatan bagi2 pangan gratis bagi warga yang membutuhkan di tempat usaha saya, TWICE BAR. Jika boleh saya memberi masukan, sebaiknyaIDI/Kemenkes meneliti kondisi saya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa saya tidak terinfeksi VirusCovid 19. Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini lekas terbebas dari rasa takut yang berlebihan.
2. Sebagai WNI setiap tahanan berhak mengajukan penangguhan tahanan dan hal ini dilindungi oleh Undang Undang. Saya mengajukannya BUKAN karena saya cengeng tapi karena saya melihat banyak sekali kejanggalan dan konflik kepentingan dalam kasus saya. Detail kejanggalannya bisa di pelajari di tayangan "Hotroom Hotman Paris" yang membahas kasus saya (tersedia di Youtube). Tolong dicatat saya belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan Jadi biarkan saya bertarung di pengadilan dan apapun keputusan pengadilan nanti akan saya terima secara ksatria. Sekali lagi saya tidak cengeng. Yg cengeng itu adalah mereka mereka yang melanggar protokol kesehatan namun lolos dari jerat hukum karena dekat dengan kekuasaan. Yang BLENGIH SEJATI adalah mereka mereka yang tidak pernah memberi makan warganya namun menertawai rakyat yg berjuang memberi makan ratusan perut kelaparan tiap harinya tanpa pamrih. Yang tidak berpendidikan adalah mereka yang memanfaatkan kekuasaan untuk menginjak hak warganya lalu berlagak paling suci seolah tanpa dosa. Leluhur Bali tidak buta. Karma itu NYATA !!!
3. Saya mohon kepada kawan2 yg santun, cerdas dan memiliki pergaulan luas agar jangan diam saja melihat ketidakadilan yg menimpa rakyat kecil terkait kebijakan wajib rapid/swabtest. Negara kita memiliki anggaran ratusan triliun rupiah untuk pandemi ini. Sudah seharusnya tdk ada rakyat yg diharuskan membayar untuk rapid/swabtest dan dengan anggaran sebesar itu semestinya tidak ada rakyat yg kelaparan. Kelaparan adalah sumber utama kriminalitas. Jadi, kawanku yg selalu cerdas dan kritis tolong gunakan santunmu dalam membela yang lemah. Gunakan wawasan adidayamu dalam melindungi hak rakyat kecil. Buktikan pada dunia jika sopan santun adalah satu2nya cara yg mampu membebaskan bangsa ini dari penjajahan dan pembodohan. Rutan Polda Bali, 17 Agustus 2020
JRX Adapun, Jerinx saat ini sedang menjadi tersangka untuk kasus dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik. Jerinx SID sebelumnya dilaporkan ke Polda Bali oleh IDI Bali karena sempat menyebut IDI kacung WHO.
Seperti diketahui, usai dijadikan tersangka, Jerinx langsung ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Bali.