Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini diprediksi secara teknikal melanjutkan penguatan dengan support resistance 5.107 hingga 5.220. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG bergerak mematahkan rekor tertinggi setelah terjadi pelemahan akibat Covid 19. Harga saham terlihat cukup kuat menguji upper bollinger bands sebagai konfirmasi penguatan lanjutan menguji resistance MA200.
"Indikator stochastic bergerak mendekati area overbought dengan peluang penguatan lanjutan terasa pada momentum yang masih positif," ujarnya, Kamis (6/8/2020). Sementara itu, IHSG pada perdagangan hari ini ditutup naik 1 persen atau menguat sebesar 51,22 poin ke level 5.178,27 dengan sektor pertambangan, perdagangan, dan pertanian memimpin penguatan sepanjang perdagangan. Kemudian, lanjut Lanjar, harga crude palm oil (CPO) berbalik naik signifikan sebesar 1,69 persen ke level 2.763 ringgit per metric ton.
"Peningkatan ekspor minyak mentah dari anggota OPEC dan naiknya harga CPO kembali terlihat cukup kuat menjadi katalis. Harga CPO naik seakan memberikan outlook positif untuk penjualan emiten produse CPO dalam negeri," katanya. Disisi lain, perusahaan ritel mendapat sentimen positif setelah pemerintah terlihat memberikan stimulus untuk pertumbuhan tingkat kepercayaan konsumen. "Pemerintah menguyur bantuan langsung kepada 13 juta pegawai bergaji dibawah Rp 5 juta. Investor asing tercatat moderate dengan catatan net sell yang cenderung tipis sebesar Rp 9,68 miliar mengiringi nilai tukar rupiah menguat 0,17 persen ke level Rp 14.587 per dolar Amerika Serikat," pungkasnya.