Ekonomi India, yang sangat terpukul oleh penerapan sistem penguncian (lockdown) nasional akibat pandemi virus corona (Covid 19) diperkirakan akan mengalami pemulihan yang kuat, segera setelah tahun fiskal 2021 2022. Seperti yang tercatat dalam laporan terbaru yang ditulis oleh Kepala Penasihat Ekonomi negara itu. Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (31/1/2021), laporan yang disampaikan kepada Parlemen India pada hari Jumat lalu itu memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) riil India mencapai rekor pertumbuhan 11 persen dari April 2021 hingga Maret 2022.
Laporan itu juga memperkirakan PDB nominal tumbuh sebesar 15,4 persen, tertinggi sejak India merdeka. Namun, para ekonom masih melihat kontraksi sebesar 7,7 persen untuk tahun fiskal penuh, dengan pemulihan berbentuk V di tahun berikutnya. Ekonomi India, yang telah terpukul oleh pandemi Covid 19, menunjukkan angka yang anjlok sebesar 23,9 persen pada periode April hingga Juni 2020, ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun ekspor neto berubah positif pada paruh pertama 2021, dengan kontraksi impor yang lebih besar sebesar 29,1 persen dibandingkan dengan kontraksi ekspor sebesar 10,7 persen. Dengan pemulihan aktivitas ekonomi secara bertahap, impor maupun ekspor memang mengalami peningkatan, namun ekspor neto diperkirakan akan kembali memasuki wilayah negatif pada paruh kedua di tahun ini. Para ekonom memprediksi sektor pertanian dapat meredam tekanan pandemi Covid 19 terhadap perekonomian India dengan pertumbuhan mencapai 3,4 persen.
Pangsa sektor dalam PDB secara keseluruhan pun dilaporkan akan meningkat menjadi 19,9 persen dari 17,8 persen yang ditetapkan pada tahun fiskal 2019 2020. Sementara itu, sektor pertambangan diperkirakan menyusut 12,4 persen, manufaktur 9,4 persen, dan konstruksi 12,6 persen. Selanjutnya, di sektor jasa, perdagangan, hotel, transportasi dan komunikasi diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 21,4 persen.
Sumber: