Seorang siswi SMP sebut saja Nonik (13) tak mengira dirinya hamil. Sempat dikira sakit lambung, Nonik ternyata hamil hasil kebejatan ayah tirinya, SJ (48). SJ merupakan warga Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung.
SJ ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Selasa (6/10/2020). SJ yang kini tinggal di Kecamatan Kalidawir ini diduga menyetubuhi Nonik, anak di bawah umur tersebut, hingga mengandung tujuh bulan. Kepala UPPA Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Retnopujiarsih mengatakan, kasus ini terungkap saat korban mengeluh sakit perut.
"Korban sempat dibawa berobat, dan awalnya dikira sakit lambung." "Dia kemudian dikasih obat lambung," terang Retno, Kamis (8/10/2020). Namun ternyata obat dari bidan tidak membuat gadis belia itu sembuh.
Kali ini ibunya membawa Nonik berobat ke dokter. Namun dokter juga memvonis sama, Nonik sakit lambung dan diberi obat. Karena sakit yang dialami Nonik masih terus berlanjut, orang tuanya membawa ke tukang pijat.
Kehamilan Nonik terungkap saat tukang pijat menyentuh perutnya. Nonik kemudian dibawa ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. "Dia dibawa ke sebuah rumah sakit swasta."
"Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata sudah hamil tujuh bulan," ungkap Retno. Nonik pun langsung diinterogasi seputar kehamilannya. Dengan terus terang ia mengaku, kehamilannya karena perbuatan SJ, ayah tirinya.
Atas dasar pengakuan Nonik, keluarga melapor ke polisi. Polisi kemudian meminta keterangan Nonik dan saksi saksi lain. Selanjutnya SJ dipanggil untuk dimintai keterangan.
Berdasar alat bukti yang dipunyai, penyidik penetapkan SJ sebagai tersangka dan menahannya pada Selasa (6/10/2020). "Tersangka mengaku tergiur kemolekan tubuh anak tirinya," ungkap Retno. SJ menikahi ibunya Nonik pada tiga tahun silam.
Dua orang ini sama sama ditinggal pasangannya masing masing. Persetubuhan pertama terjadi pada September 2019. Saat itu Nonik berniat membeli sebuah barang secara online, namun uangnya kurang.
SJ kemudian mau membayar barang itu, asalkan Nonik mau menemaninya tidur saat malam. Berkat bujuk rayunya, Nonik menerima tawaran itu. "Setiap bulan satu kali SJ melakukan perbuatan ini."
"Terakhir pada Mei 2020," pungkas Retno.